Rabu, 28 Oktober 2015

Menganalisi Contoh Kasus PPh 21



Menganalisis Contoh Kasus Perhitungan PPh Pasal 21

Ø  Perhitungan PPh Pasal 21 atas Pegawai yang memperoleh Gaji dan Bonus
Bapak Randy (K/3) adalah seorang pegawai tetap PT. Maju Jaya. Ia memperoleh gaji per bulannya sebesar Rp. 6.000.000, serta mendapat tunjangan jabatan sebesar Rp. 500.000, dan tunjangan keluarga sebesar Rp. 400.000. Pemberi kerja membayarkan premi asuransi kecelakaan kerja  dan premi kematian masing-masing sebesar Rp. 300.000. Bapak Randy setiap bulannya harus membayar iuran pensiun dan iuran THT sebesar Rp. 50.000. Pada bulan juli, Bapak Randy mendapatkan bonus sebesar Rp. 10.000.000. Berapakah besarnya pajak terutang atas gaji dan bonus yang diterima Bapak Randy?

a.       Perhitungan PPh Pasal 21 Gaji dan Bonus
Penghasilan Gaji Sebulan                 Rp. 6.000.000
Tunjangan jabatan                            Rp.    500.000
Tunjangan keluarga                          Rp.    400.000
Premi asuransi kecelakaan kerja       Rp.    300.000
Premi asuransi kematian                   Rp.    300.000
Penghasilan Bruto Sebulan              Rp. 7.500.000
Penghasilan Bruto Setahun                                               Rp. 90.000.000
Bonus                                                                              Rp. 10.000.000
Penghasilan Bruto Gaji&Bonus                                         Rp.100.000.000
Pengurang:
Biaya Jabatan(5%xRp.100.000.000)Rp. 5.000.000
Iuran THT (Rp.50.000x12)              Rp.     600.000
Iuran pensiun (Rp.50.000x12)         Rp.     600.000
Jumlah pengurang                                                              (Rp.6.200.000)
Penghasilan Neto Setahun                                                  Rp.93.800.000
PTKP (K/3)
·         Wajib Pajak           Rp. 36.000.000
·         Status Kawin        Rp. 3.000.000
·         Tanggungan 3       Rp. 9.000.000
                   (Rp.48.000.000)
                          Penghasilan Kena Pajak                                                      Rp.45.800.000

PPh Pasal 21 yang terhutang atas Gaji dan Bonus
5%x Rp. 45.800.000   = Rp. 2.290.000

b.      Perhitungan PPh 21 atas Gaji
Penghasilan Gaji Sebulan                 Rp. 6.000.000
Tunjangan jabatan                            Rp.    500.000
Tunjangan keluarga                          Rp.    400.000
Premi asuransi kecelakaan kerja       Rp.    300.000
Premi asuransi kematian                   Rp.    300.000
Penghasilan Bruto Sebulan              Rp. 7.500.000
Penghasilan Bruto Setahun                                                Rp. 90.000.000
Pengurang:
Biaya Jabatan(5%xRp.90.000.000) Rp. 4.500.000
Iuran THT (Rp.50.000x12)              Rp.     600.000
Iuran pensiun (Rp.50.000x12)         Rp.     600.000
Jumlah pengurang                                                               (Rp.5.700.000)
Penghasilan Neto Setahun                                                   Rp.84.300.000
PTKP (K/3)
·         Wajib Pajak           Rp. 36.000.000
·         Status Kawin        Rp. 3.000.000
·         Tanggungan 3       Rp. 9.000.000
                    (Rp.48.000.000)
                        Penghasilan Kena Pajak                                                        Rp.36.300.000

            PPh Pasal 21 yang terhutang atas Gaji
            5%x Rp. 36.300.000 = Rp. 1.815.000

c.       Perhitungan PPh pasal 21 atas Bonus
PPh Pasal 21 atas Gaji dan Bonus               Rp. 2.290.000
PPh Pasal 21 atas Gaji                                 Rp. 1.815.000
PPh Pasal 21 atas Bonus                              Rp.    475.000


Analisisnya , apabila Wajib Pajak mendapatkan bonus maka dalam perhitungan PPh atas penghasilan Bapak Randy semuanya dikalikan 12bulan (dalam setahun) karena berkenaan dengan bonus yang sifatnya tahunan. Dan dalam tahap perhitungan pertama kita hitung terlebih dahulu PPh Gaji dan Bonus dimana disetahunkan terlebih dahulu semuanya dan ditambahkan bonus. Setelah itu, tahap kedua ialah menghitung PPh yang diperkenakan atas Gaji saja tanpa bonus, dan pada tahap ini kita tidak perlu menambahkan bonus sebagai penambah penghasilan. Dan tahap yang terakhir yaitu mencari berapa PPh atas bonus untuk mengetahui rincian masing-masing PPh yang dikenakan atas Gaji dan Bonus.

PTKP dalam kasus ini adalah (K/3) , yang dimaksudkan K/3 adalah bahwa Wajib Pajak mempunyai status kawin dan 3 tanggungan sehingga mengurangi Penghasilan Kena Pajak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar